Rabu, 29 Oktober 2014

Kesetiaan pada saudara seiman



Setiap muslim harus menunjukkan rasa setianya yang besar pada sesama muslim, bukanlah malah lebih mencintai orang kafir daripada saudaranya sendiri yang seiman.
Setia dalam bahasa arab disebut wala. Wala itu sendiri berarti cinta, memberi pertolongan, dan dekat. Ada juga kata yang berkaitan yaitu wali berarti yang dicintai, teman dekat, yang ditolong. Sedangkan lawan dari kata wali adalah musuh.

Setia Haruslah Besar pada Orang Beriman

Wala secara istilah didefinisikan dengan pengertian mencintai orang beriman dikarenakan keimanan yang mereka miliki, menolong mereka, menasehati mereka, menyayangi dan memenuhi kewajiban sesama mukmin.
Inilah sifat para sahabat radhiyallahu ‘anhum,
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath: 29).
Sifat wala’ pada orang beriman itulah yang diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Adapun jika muslim tersebut pelaku dosa besar seperti pemakan riba dan suka ghibah (menggunjing), maka orang tersebut dicintai sekadar dengan ketaatan yang ada padanya dan dibenci karena maksiat yang ia terus lakukan.
Hanya Allah yang memberi taufik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar